Apakah Anda sering merasa kesal karena menerima pesan spam (SMS) yang berisi penawaran atau bahkan upaya penipuan? Konten yang mengganggu tersebut dapat dilaporkan ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informasi, sehingga operator seluler terkait dapat menindaklanjutinya.
BRTI memberikan layanan pengaduan kepada masyarakat ketika menerima SMS spam, baik yang mengindikasikan adanya upaya penipuan, pemberian dana komersial, investasi, atau hal lain yang dianggap mengganggu kenyamanan pengguna seluler.
Berikut proses penanganan keluhan pelanggan saat mengirimkan pesan spam.
- Pada link layanan.kominfo.go.id/microsite/aduan-brti, terdapat halaman resmi Kominfo untuk memilih layanan pengaduan BRTI.
- Anda diminta untuk mengisi beberapa checklist berupa tanda pengenal pribadi, seperti nama, alamat email, dan nomor ponsel.
- Pelapor mengisi pengaduan di kolom “Pengaduan atau Informasi”, kemudian mengisi isi pengaduan
- Setelah itu, pelapor dapat mengklik tombol “Mulai Ngobrol” yang tersedia.
- Staf service help desk akan memberikan layanan kepada pelapor dan meminta mereka untuk memberikan bukti percakapan yang direkam atau screen shot dari isi pesan, yang diindikasikan sebagai penipuan.
- Staf layanan help desk akan memverifikasi dan menganalisis percakapan atau pesan yang telah dikirim.
- Terakhir staf help desk akan mengirimkan laporan keluhan ke operator seluler melalui email untuk diproses segera dan mungkin diblokir.
Selain mengakses melalui situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informasi, pelapor juga dapat menyampaikan pengaduan ke akun Twitter resmi BRTI @aduanBRTI melalui Direct Message (DM).
Untuk melakukan ini, pelapor hanya perlu mengirimkan screenshot dari SMS spam yang diterima dan nomor teleponnya.
Jika Anda menerima pesan penipuan melalui aplikasi WhatsApp, pengguna dapat melaporkannya ke akun resmi Tim Pengaduan Konten Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia @aduankonten dengan memberikan informasi detail dan bukti screenshot.
Bentuk spam yang dapat dilaporkan antara lain panggilan telepon, pesan yang mengganggu atau tidak diinginkan (seperti permintaan transfer uang), dan pemberitahuan untuk menyelesaikan transaksi tertentu.
